24 October 2010

untuk sinar yang selalu dirindukan


sosok mungil itu terlihat sangat lemah, mungkin terlalu lelah atas beban yang telah dia rasakan..
bertahan di tengah tuntutan hidup yang membuatnya tak bisa memikirkan dirinya sendiri..
berjuang untuk satu senyum yang telah membuatnya merasakan indahnya menjadi manusia..

pedih sekali melihat peri kecil itu harus menanggung beban yang sama sekali belum pantas dia pikul..
sosok bunda yang seharusnya memberikan perlindungan dan kedamaian hanya bisa terbaring di atas kasur usang itu..
sosok yang harusnya mengurus peri kecilnya, membiarkannya bermain tertawa lepas bersama teman-temannya..
kini hanya bisa diam, bukan karena malas tapi karena kelumpuhan yang sudah membuatnya menahan tangis atas kebahagiaan yang dia renggut dari perinya..
menahan pilu yang teramat sakit ketika merasakan tangan mungil itu yang selalu ada untuknya..

gadis itu masih kecil kawan, baru 6 tahun dia menjalani hidup..
tapi setengah dari hidupnya sudah di habiskan untuk mengurus pelita hidupnya sendirian..
saat teman-temannya masih bermain dan tertawa bersama, dia harus mengurus pelitanya dan tak pernah sedikitpun dia meninggalkan pelitanya sendirian..

sungguh malu diri ini saat aku membandingkan aku dengan dia..
air mata yang keluar takkan mampu menjelaskan betapa peri itu sungguh mulia..
mungkin kau akan menjerit, melihat dia memasak di atas tungku itu..
melihat dia memberikan hasil makanannya untuk bundanya..
duduk, melihat bundanya makan dan kemudian baru dia yang memasukkan makanan itu ke mulutnya..

Ya Rabb..
apa dia salah satu malaikatMu??
dia terlalu kecil Rabb ku..
kenapa tak Kau izinkan dia selayaknya anak-anak seusianya..
bukankah indah melihat tawa yang keluar dari bibirnya saat dia bahagia..
melihat dia bermain, melakukan semua yang dia suka..
dia terlalu dewasa untuk seumurnya..
lihatlah tatapannya masih sangat polos untuk tau beban apa yang sedang dia kerjakan..
Kau tau Rabbku, tak pernah aku melihat dia tertawa lepas..
setiap hari, dia hanya sibuk dengan semua rutinitas yang harusnya dilakukan oleh pelitanya..
mungkin Kau tau kalau setiap malam banyak airmata yang keluar darinya..
Kau pasti tau bahwa ada sejuta pertanyaan yang bersemayam di otaknya..
kenapa Kau tak memberikan keajaibanMu sekarang??

bersabarlah sayang..
kau juga pasti percaya kalau janji Rabb kita sangat indah..
andai kau tahu bahwa di tiap hembusan nafasmu ada banyak malaikat yang berdoa untukmu..
kau juga harus tahu kalau pelitamu adalah perempuan yang paling beruntung..
bersiaplah untuk semua hal tulus yang telah kau lakukan untuk dia..
atas baktimu, atas sayangmu..

aku merindukan senyummu..
pelitamu juga mungkin merindukan senyum paling bahagia dari bibirmu..
senyum yang dia lupa kapan terakhir dia melihatnya tersungging di bibir manismu..
tersenyumlah sayang..
meskipun bukan sekarang, mungkin di lain waktu kau akan baru tahu bahwa ada banyak alasan yang bisa membuatmu memberikan senyum manismu..

jangan pernah menyerah..
jangan pernah takut akan kehidupanmu yang masih panjang..

karena kau adalah sinar dunia ini..
sinar yang akan selalu dirindukan disemua musim..

22 October 2010

hanya bisa merindukan kalian


mungkin ini jawaban dari langit yang polos tanpa senyum..
langit yang takkan indah tanpa dihiasi satupun kerlip bintang..
dan bulan pun malam ini menarik diri dari luasnya langit..
bersumputan di balik awan dan hanya sesekali memamerkan senyumnya..

seperti sepi yang kurasa dihati ini..
otakku memang tak pernah sepi, selalu memikirkan satu persatu apa yang harus aku pikirkan..
tubuh ini pun tak pernah berhenti dari rutinitas ku sebagai manusia dan hamba..
tapi jiwa ini sepi..
merindukan tawa-tawa renyah yang biasanya hadir mengisi hari-hariku..

ada yang hilang saat mata ini tak membaca cerita mereka..
tertawa bersama di bilik mungil itu..
menghilangkan semua beban, asa dan rasa yang tak pernah bertepi..

aku merindukan kalian sahabatku..
merindukan bilik mungil tempat kita berbagi perjalanan hidup..

ada banyak cerita yang ingin aku bagi..
ada banyak kebahagiaan yang telah aku persiapkan untuk kalian..
tapi hati ini masih terpaut pada satu tempat yang harus aku datangi..
mungkin butuh waktu lama..

maaf kan aku sahabatku..
maaf atas aku yang tak bisa menjadi bagian dari perjalanan kalian..
tapi kalian harus tahu, kalian harus percaya..
aku pasti kembali..
kembali bersama kalian di bilik mungil itu..

tapi jangan tunggu aku..
percaya kalo Tuhan pasti akan mempertemukan kita lagi..
biarkan jari dan hatiku sendiri yang menuntunku untuk berada di bilik itu..

21 October 2010

kunikmati hujan malam ini di ujung mataku terjaga


aku mendengar suara merdu ini lagi..
nyanyian yang selalu memberikan semangat dan harapan baru untukku..
perlahan, aku mencoba menikmati setiap rintikan yang jatuh dan menghasilkan melodi indah ini..

rintik yang selalu membuat hati ini tersenyum..
rintik yang membuat rasa ini menjadi damai di tengahnya panasnya hati atas semua problematika hidup..
rintik hujan yang selalu aku rindukan di ujung mataku terjaga..

tak pernah bosan aku melukiskan semua hal indah tentang hujan..
tentang air yang kadang menjadi kambing hitam atas ulah manusia..
karena hujan itu suci..
sesuci bayi yang membuat orang ingin terus melihat dan bersamanya..

malam ini rintikan itu terdengar malu-malu..
saat yang tepat untuk berbagi tawa di bawah air yang mengalir dengan lembut..
tapi tak bisa aku lakukan malam ini..
tak bisa aku sentuh juga tak dapat aku lihat..

tak banyak yang bisa aku lakukan malam ini..
hanya mendengar melodi ini dari bilik kecil kamarku..
mencoba untuk berdialog dengannya melalui sapa angin..
mencari tahu lelah dan bahagianya hari ini..

ahh, serasa iri hati ini melihat angin bisa leluasa menari menikmati tiap nada yang jatuh..
menemani air itu sampai pada batas waktunya..
tapi aku percaya kalo mereka tahu jiwaku bersama mereka meskipun tubuh ini terpatung di tempat ini..
bernyanyi, berlari, berharap semua penat yang kurasa ikut menghilang tersapu air dingin yang mengalir ditubuhku..

malam ini..
untuk kesekian kali aku menjadikan hujan sebagai melodi penutup hariku..
menjadi pendongeng terbaikku yang menemaniku ke alam lainku..
damai, hanya kata itu yang bisa aku ucapkan saat mata ini mulai tertutup..
berharap semoga esok aku bisa bercengkrama dengan rintikan itu secara nyata..

dan sebelum aku berlalu dari diri dan duniaku..
kubisikkan perjalananku pada rmelodi ini..
seperti biasa, dia selalu membelaiku melalui angin..
memaksaku untuk memberikan senyum terbaikku hari ini..

20 October 2010

ku tunggu senyum indahmu di ujung malamku, bu.. :)



Tak pernah terbayangkan olehku akan ada tambahan satu wajah mungil lagi di keluargaku. Ibuku dengan umur 42 tahun ternyata masih bisa menampung janin mungil di rahimnya. Kaget, tak pernah terbayangkan kalo berita itu ternyata menjadi kenyataan. Terbayangkan beberapa bulan yang dulu saat ada rekan keluargaku mendapatkan keajaiban yang sama, tapi ternyata keluarganya tidak begitu berkenan atas sosok mungil yang tak berdosa. Terbayangkan betapa berat cobaan yang harus ditanggung perempuan itu, ketika dia sangat membutuhkan support dari orang-orang terkasihnya, dia harus mendapatkan tatapan sinis dari mereka atas hal yang sebenarnya tidak dia inginkan juga. Butuh waktu yang lama sampai akhirnya suami dan anaknya bisa dengan ikhlas menemaninya melewati masa-masa sulit kehamilannya.

Tak ada yang harus dipersalahkan atas kehamilan wanita terindahku, ini adalah sebuah rezeki dari Allah untuk keluarga kami. Berusaha dengan ikhlas aku mencoba untuk tersenyum dan memberikan semangat ketika aku tahu bahwa di dalam perut itu bakal ada calon adikku. Aku yang saat ini berusia 19 tahun, adikku 17 tahun, dan saat ini juga sebenarnya sudah ada peri kecil yang menjadi penghias keluarga kami, cucu ibuku, anak dari mbakku yang saat ini berusia 14 bulan. Sebenarnya wajar dengan kehamilan itu, ibuku masih muda dan ayahku juga masih gagah untuk bisa mengurus satu putra lagi. Tapi tetap saja kehamilan itu membuatku hari-hariku sedikit gelisah karena sudah termasuk dalam kehamilan resiko tinggi.

Teringat beberapa malam yang lalu ketika aku bertemu dengan salah satu sahabat lamaku, ku ceritakan kebahagiaan ini padanya. Dan kalian tahu saudaraku, ternyata aku malah melihat seraut kesedihan dari wajahnya. Dia teringat akan mendiang ibunya, ibu yang harus mempertaruhkan nyawanya demi adik yang saat ini tidak bersama dirinya. Ibunya yang dulu berusia sama dengan ibuku, ternyata tidak kuat untuk mempertaruhkan 2 nyawa sekaligus, ibunya meninggal dalam keadaan syahid, subhanallah.

Saudaraku, aku percaya kalau hidup dan mati adalah urusan Allah, ketetapan yang sudah Allah tentukan untuk kita sebelum kita lahir ke dunia. Tapi sejak mendengar berita itu, kadang aku sangat takut untuk membayangkan perut ibuku yang sebentar lagi akan kempes, takut untuk saat-saat dia berjuang demi dia dan buah hatinya. Aku belum siap atas takdir buruk saudaraku, astaghfirullah.

Akhir-akhir ini kulihat sosok perempuan yang dulu ceria ini terlihat agak sedikit lemah. Tapi dia berusaha terlihat kuat, karena dia tak ingin kami khawatir akan kondisinya. Subhanallah, begitu aku sangat mencintaimu bu. Kau berusaha untuk melawan semua rasa yang harusnya bisa kau nikmati demi mengurus kami. Jarang ku lihat kau tidur menikmati semua rasa mual ataupun lelah atas pengaruh bayimu, kau tetap saja bekerja untuk keluargamu. Aku selalu berusaha untuk membuatmu selalu bahagia, tapi kadang apa yang aku lakuin itu semua sia-sia karena aku merasa kalau aku tak sedikitpun meringankan bebanmu.

Saudaraku, saat ini ibuku sudah memasuki masa kehamilan terakhirnya, beberapa hari lagi tepat 9 bulan sudah janin itu terjaga di rahimnya. Saat-saat yang terberat baginya akan datang. Meskipun sudah ada 3 nyawa yang berhasil dia selamatkan, tapi tetap saja yang terakhir ini berbeda dan spesial. Aku tak pernah berdoa semoga ibuku mendapatkan yang terbaik, karena hatiku menangis ketika aku berdoa seperti itu. Aku berdoa semoga engkau selamat bu, berdoa semoga Allah selalu melimpahkan kesehatan dan keselamatan untukmu.

Aku membutuhkan doa kalian saudaraku, doakan agar ibu dan adikku selamat. Karena satu hal yang sangat aku takutkan adalah aku tak bisa melihat senyum mentariku saat pagiku datang. Aku selalu berusaha untuk meminta supaya Allah memberikan aku kekuatan lebih, tapi tetap saja aku terasa sangat lemas ketika tiba-tiba tak sengaja aku memikirkan hal itu. Hanya wajah itu, dan cuma wajah itu yang selalu hadir di ujung malamku, menemaniku untuk mengadukan semua kegelisahanku kepada penciptaku. Sakit rasanya ketika wajah itu hadir tanpa senyum di wajahnya, seolah bagai cambuk untukku. Saat malamku datang, aku selalu berharap senyum itu yang datang di ujung malamku, senyum terhangat dari pelita hidupku. Aku selalu merindukan senyum itu, senyum yang selalu memberikan energi dan inspirasi indah untukku. Senyum yang selalu menjadi air mata kebahagiaanku.

Saudaraku, kalian lihat perempuan tua yang ada di samping kalian. Perempuan tua yang sudah menyerahkan seluruh hidupnya demi melihat senyum dan keberhasilan kalian. Peluklah dia saudaraku, peluklah ibumu. Saat kau masih bisa untuk menciumnya, jangan pernah membuat mutiaranya jatuh karena kesal akan sifat dan sikap kalian.

Saudaraku, selamanya kita tak akan pernah bisa membalas semua yang telah ibu kita berikan. Pikirkan seberapa sering kalian berpikir tentang balas budi untuk beliau, tapi kita tetap saja tak akan pernah sanggup untuk membalas budinya. Mungkin sekarang kalian sudah menjadi ibu saudaraku, tapi tetap saja kalian pasti akan merasa kecil dan malu ketika membandingkan kalian yang dipanggil ibu dengan dia yang di panggil nenek oleh anak-anak kalian.

Saudaraku, saat Allah belum mengambil dia kembali. Tak ada yang lebih indah dari hidup ini selain bisa membuatnya selalu bahagia. Cium sayang untuk perempuan terindah kalian saudaraku. Katakan padanya kalau kalian sangat sangat sangat mencintainya, dan sampaikan salam hangatku untuk perempuan yang telah mengantarkan saudara-saudara ku sampai dengan keadaan seperti ini. Terimakasih.

19 October 2010

sejuta semangat untuk mereka (kaum difabel)..!! ^_^


Teringat saat pertama kali mendengar istilah “difabel”, kata baru yang membuatku penasaran untuk mencari tahu apa artinya. Ternyata difable adalah sebutan untuk orang (maaf) cacat. Astaghfirullah, sedikit terketuk hati ini saat aku tak sengaja membaca beberapa perjuangan hebat para kaum difabel.

Hati ini berucap syukur terus menerus, mensyukuri atas raga yang lebih sempurna dari mereka, tangan yang bisa aku gerakkan semuanya, kaki yang sanggup menopangku berjalan, semua indra yang masih berfungsi baik. Alhamdulillah.

Teringat saat dulu aku melihat sosok laki-laki separuh baya, tubuhnya sangat kecil, kakinya (maaf) pincang, dan salah satu tangannya tak bisa difungsikan dengan baik. Sedikit ketidakpercayaan saat aku melihat sosok itu berada di depanku, rasa sombongku membuatku meremehkan dia sejak pertama kali ku lihat bayangannya hadir di mataku. Bagaimana mungkin dia yang seperti ini bisa berarti untuk masa depanku?? Sebuah pertanyaan yang membuatku sadar bahwa ternyata mereka (kaum difabel) terkadang jauh lebih baik dari kita yang sempurna. Ya, sosok laki-laki itu adalah guruku.

Beliau masuk ke dalam kelas dengan sedikit terpincang, serentak seisi kelas diam, kami memperhatikan sosok itu berkali-kali dengan semua umpatan di hati masing-masing. Sampai sosok ini memperkenalkan diri, tak satupun dari kami yang bersuara. Pelajaran berlangsung dengan singkat. Kuperhatikan betapa susahnya dia harus duduk dan berdiri, kemudian menulis di papan tulis. Ahh, maafkan pikiran jelekku saat itu pak.

Pelajaran usai, dan saat sosok itu berlalu dari kelas kami, ku dengar semua umpatan-umpatan jelek yang sejak tadi tersimpan keluar semua. Tak sedikit teman-temanku yang dengan leluasanya mengeluarkan semua pikiran-pikiran buruk tentang sosok itu. Hmm, saat dimana sosok itu menjadi bual-bualan oleh aku dan juga teman-temanku.

Esoknya saat aku menemani kakakku menghadiri sebuah seminar, aku terbengong saat melihat sosok mini itu berada di urutan pembicara. Pembicara utama di seminar itu adalah guru yang kemarin menjadi bahan omongan aku dan teman-temanku. Tergagap aku tak percaya, mengucek mataku berkali-kali sampai akhirnya aku sadar kalo ini bukanlah mimpi. Ya Allah, ternyata dia lebih tinggi dari yang aku kira selama ini.

Saudaraku, entah sudah beberapa kali kita memandang para kaum difabel dengan sebelah mata. Tapi mereka semua tak sama, mereka bukan hanya yang kalian di lihat meminta-minta belas kasihan orang. Coba kalian lihat mereka yang berjuang untuk melawan apa yang mereka tak bisa sampai akhirnya mereka lebih hebat dari yang mereka rasakan.

Kalian tahu saudaraku, nabi kita, Musa As, beliau adalah manusia yang tidak sempurna, beliau cedal, karena saat beliau masih kecil, saat Fir’aun hampir membunuhnya, Allah menyelamatkan dia dengan cara menuntun Musa kecil untuk memilih api dan memakannya. Subhanallah, seorang Musa, manusia yang tidak sempurna dalam berbicara adalah nabi kita. Itulah bukti bahwa Allah tidak mengukur baik tidaknya seorang hamba dari fisik.

Kalian ingat Bilal saudaraku?? Sosok yang mungkin sempurna, tapi dia adalah laki-laki yang hitam, jelek parasnya, dan hanyalah seorang budak. Dia yang disiksa sampai saat akhir hidupnya karena selalu melantunkan "Allahu Ahad, Allahu ahad...". Tapi dari sosok yang buruk rupa itu, Nabi kita menjadikannya sebagai sahabatNya. Dan kalian tau saudaraku, ketika hukum syariat adzan diperintahkan oleh Allah orang yang pertama kali disuruh oleh Rasulullah untuk mengumandangkannya adalah Bilal bin Rabah. Subhanallah, suaranya sangat merdu saudaraku.

Ini adalah beberapa kehebatan dan keistimewaan dari kaum difabel. Mulailah untuk meninstropeksi diri sendiri saudaraku, apakah kita sudah lebih baik dari mereka. Mereka yang tidak sempurna saja bisa melakukan lebih diatas kekurangannya, sedangkan kita, apa kah kita sudah melakukan yang terbaik dibandingkan mereka.

Saudaraku, mereka “kaum difabel” tidak meminta untuk dilahirkan seperti itu. Kalau mereka boleh meilih, mereka pasti ingin untuk terlahir sempurna seperti kita. Tapi itulah bukti keadilan Allah, Allah memberi mereka kelebihan untuk menutupi kekurangan mereka, karena manusia adalah makhluk ciptaan terbaik Allah.

Ayo saudaraku, berikan senyum termanis kalian untuk mereka. Bantu mereka untuk mengeluarkan kelebihan yang tersimpan di diri mereka. Bantu mereka untuk memperjuangkan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat, karena mereka sama dengan kita. Karena dari mereka, kita akan lebih banyak belajar untuk mensyukuri hidup. :)

18 October 2010

kau dan hujan


kau ingat saat itu..
saat hujan menjadi pengganti air mataku..
saat dimana aku berusaha untuk melawan semua rasa yang ada di hatiku..
saat dimana tatapanmu tak lagi menjadi penguatku..
saat dimana aku melihat senyummu yang memudar di tengah derasnya hujan..

maafkan saat itu..
aku membuat hujan menjadi tak indah dimatamu..

tapi memang hanya itu waktu yang paling tepat..
karena hanya pada saat itu aku bisa menahan emosi perempuanku..
memutuskan semua kenangan indah yang pernah kita buat..
dan hujan saat itu, sengaja aku pilih supaya hujan membawa serta marahmu saat itu..

apa saat ini kau masih membenci hujan??
kadang aku ingin mengajakmu menikmati hujan..
dengarlah melodi indah yang dibuat hujan, lebih indah dari semua hal indah yang kau katakan tentang aku..
rasakan damainya berselimut air langit, melebihi damainya saat dulu kau bersama ku..

selalu ada alasan untuk mencintai hujan..
itu yang harus kamu tahu..
dan itulah kenapa aku memilih hujan saat itu..
biar hujan juga yang menjadi pengingat tentang kedekatan kita..
biar aku selalu merindukan hujan_ku yang ku harap datang membawa bayanganmu..

kembalilah seperti dulu lagi


susah sekali ternyata untuk bisa mengerti kamu..
mengerti semua masalahmu yang tak pernah berujung..
mengerti semua emosimu yang keluar..
mengerti akan tawamu yang ternyata semu..

cobalah senyum untukku, sekali saja..
senyum yang membuatku yakin kalo kamu baik-baik saja..
senyum yang kamu keluarkan dengan ikhlas..

aku tak berharap untuk menjadi teman curhatmu..
aku juga bukan partner yang baik untukmu..
dan aku tak mungkin bisa selalu ada untukmu..

tapi aku benar-benar khawatir sekarang..
aku mengkhawatirkanmu..
aku tak melihatmu tertawa lepas seperti dulu..
aku tak bisa mendengarkan semua nasehat-nasehatmu lagi..
aku juga tak pernah merasakan semangat yang dulu selalu kamu bagi..

kemana kamu_ku yang dulu??
terlalu lama kamu menikmati semua rasamu sendirian..
apa kamu masih sanggup??
aku disini, kalau kamu ingin berbagi rasa yang membelenggumu selama ini..

aku merindukanmu yang dulu..
cepatlah kembali..
karena terlalu banyak perjalanan yang ingin aku bagi dengan kamu..

bahagia mengenalmu, kak

tak ada yang memaksa kita untuk saling mengenal satu sama lain..
bermula dari setitik perhatian..
terimakasih atas semua yang udah kamu beri..

atas waktu yang cukup panjang untuk mendengarkan perjalananku..
atas perhatian yang selalu berkesan..
atas kesabaran untuk menerima kehadiranku di hidupmu..

bahagia bisa mengenalmu dihidupku..
sosok dewasa yang selalu memberikan energi positif untukku..
menjadikan hubungan kita sebagai kakak dan adik, itu sudah lebih dari cukup..

kamu tahu, kadang aku berharap lebih..
berharap untuk bisa mengenalmu melebihi suaramu..
berharap untuk tahu kamu melebihi semua nasehatmu..
berharap untuk mengerti kamu melebihi kamu mengerti masalahmu..

tapi kadang aku malu..
siapa aku yang berharap lebih padamu??
mungkin aku hanya salah satu dari sekian banyak adik-adikmu..

tapi terimakasih..
meskipun kita hanya bisa mengobrol dengan cara kita..
kamu sudah mengajarkan banyak arti kehidupan untukku..
mengajarkan aku untuk lebih bersyukur atas hidup..
membuatku mengerti atas beratnya perjuangan hidup..
memberikanku kesempatan untuk merasakan indahnya mempunyai kakak..

ingin bilang kalo aku sayang kamu..
tapi aku mohon jangan salah paham..
aku menyayangimu, sebagai kakakku..

17 October 2010

untuk ikhlas yang tak bertepi


aku belajar satu hal dari dirimu..
tentang keikhlasan..

kadang aku melihatmu terlalu polos..
sepolos mendung tanpa matahari, bulan, ataupun bintang..
tapi aku percaya kalau hatimu lebih indah dari itu semua..

wajahmu selalu menampakkan bagaimana peruanganmu untuk ikhlas..
tapi kau selalu memberi senyum terbaikmu untuk mereka yang kau anggap berarti..
tak peduli seberapa buruknya mereka menilaimu, kau selalu memberi yang terbaik untuk mereka..
kau bisa memberikan cahayamu untuk dunia, meskipun kau sendiri sangat membutuhkan cahayamu..
sedangkan aku??
ahh, terlalu munafik ketika aku harus bicara tentang ikhlas ataupun keikhlasan..

tapi kadang kau terlalu ikhlas..
kau terlalu pasrah atas hidup yang seharusnya masih bisa kau rubah..
kau harus tahu..
ikhlas bukan berarti kita harus diam saja ketika hal buruk bakal terjadi ke kita..
hanya itu yang aku tahu..
dan mungkin karena itu, aku tak tahu apa beda ikhlas dan pasrah..

tapi malam ini..
kau membuatku sedikit mengerti..
kalo ikhlas bermain dengan hati, bukan dengan logika..
terimakasih.. :)

16 October 2010

lebih baik tak usah datang lagi


aku tidak menyalahkanmu atas semua yang telah terjadi..
dan saat ini, ketika tiba-tiba aku melihat bayanganmu, aku mencoba untuk tersenyum..
tapi kenapa kau harus kembali?? 

aku berusaha untuk bisa melupakanmu..
setidaknya sebisa mungkin aku berusaha menjauhkan bayanganmu dari pikiranku..
berhasil..
tapi sekarang kau merusaknya lagi..

aku tak ingin melihatmu lagi..
aku tak peduli apa dan bagaimana kamu sekarang..
tapi kenapa kau masih nekat untuk berdiri di hadapanku??

aku mohon, setelah ini lebih baik kau tak usah datang lagi..
karena kehadiranmu hanya akan membuat rasa benci ini semakin kuat..
karena kehadiranmu hanya membuat aku makin mengasihani hidupmu..

14 October 2010

kembalikan melodiku

semua ternyata masih sama..
tawamu masih saja renyah seperti waktu itu..
dengan nada yang membuat ku merasa damai..

kau tau..
ternyata melodi ini yang selalu datang di ujung malamku..
melodi yang membuat beban ku serasa hilang..
melodi yang bisa memberikan ketenangan di gundahnya hatiku..

aku merindukanmu..
apakah kau tak bisa merasakan??
serasa mimpi ketika akhirnya aku sadar kalau saat ini aku bisa mendengar melodi itu lagi..

aku membutuhkanmu..
kemana kau selama ini??
tak tahukah kau bahwa kau sangat berarti untukku..

jangan pergi lagi..
tetaplah disini..
dengan melodimu yang membuat hidupku jadi membaik..
dengan nada yang memberikan inspirasi tak bertepi..

13 October 2010

cerita atas airmata yang tak bisa menjadi jawaban


berusaha untuk berdialog dengan hatiku..
dengan semua rasa dan asa yang sedang kurasa..
tapi tetap tak kutemukan jawab atas semua kegalauanku..

kutemukan pikiran ku melayang ke saat-saat dimana aku bisa mendapatkan bahagia ku dengan cepat ketika aku sedang sangat kacau..
saat dimana aku bisa berdamai dengan hatiku ketika aku berada di tengah-tengah kehangatan mereka..
saat dimana aku bisa menikmati hujan ditemani suara tawa yang membuatku semakin damai..
saat dimana aku bisa merasakan lembutnya angin disela tatapan hangat mereka..

tapi tak mungkin selamanya aku mengharapkan mereka..
tak selamanya mereka akan terus bersamaku..

oh Tuhan..
ketika aku tak bisa berdialog denganMu, apa aku harus diam saja??
ketika tubuh ini tak bisa bersujud kepadaMu, apa aku harus sendirian berada dalam situasi ini??

aku tidak membutuhkan mereka_ku selalu ada untukku..
aku tak menginginkan mereka_ku selalu ada disampingku..
aku hanya ingin mereka_ku selalu ada di hatiku..
semua tentang mereka, aku mohon, jangan hapuskan dari pikiranku..

saat ini..
aku mencoba menikmati setiap sensasi yang harus aku rasakan..
atas emosi yang tak bisa aku keluarkan..
atas tangis yang tak rela aku jatuhkan..
atas semangat yang tak bisa aku pertahankan..
juga atas rasa yang tak bisa aku kendalikan..

mencoba berdialog dengan semua komponen dari diriku..
mencoba mencari celah bahagia yang tersisa..
mencoba menemukan asa yang masih ada..
ya, hanya dengan mencoba mungkin semua akan kembali normal..
mencoba untuk mengenali diriku sendiri..

Tuhan..
saat aku tak bisa menemukan apa yang seharusnya aku tahu..
saat aku tak bisa mendapatkan apa yang seharusnya sudah aku rasa..
aku ingin Kau tak berlari dari jiwaku..
aku tak ingin Kau lepaskan pelukan hangat ini..

dan saat bahagia ku datang..
saat Kau mengirimkan mereka untuk menemani masa-masa sulitku..
saat hatiku bisa berdamai dengan pikiranku..
aku mohon jangan pergi..
tetaplah disini, di atas urat nadiku..

aku mohon, PERGI..!!


tiba-tiba kau datang lagi..
membawa sebuah rasa yang tetap membuatku takut untuk melihatnya..

aku mohon pergilah..
jangan kau ganggu malam-malam ku lagi dengan pusisi-puisi mu yang sangat menganggu tidurku..
pergilah..
pergi dengan semua obsesi dan semua kenangan yang pernah ada..
pergi..
temukan dia atau mereka yang bisa memberikan balasan yang setimpal atas rasamu..

kenapa kau tiba-tiba datang lagi??
datang ke mereka yang baru menjadi bagian dari hidupku..
tak puaskah kau atas bayangmu yang dulu sempat membuatku takut untuk menatap hariku..

aku mohon..
jangan paksa aku untuk membencimu..
jangan buat hatiku kotor atas semua tindakan konyolmu..

aku punya kehidupanku sendiri..
dan aku berharap kau tak menjadi bagian dari kehidupan ku selanjutnya..
aku menghargaimu..
aku menghormatimu..
menghormati semua yang kau agungkan atas nama ku..
menghargai semua karya yang kau ciptakan karena aku..

tapi aku mohon, berdamailah dengan hatimu..
berdamailah dengan semua ketetapan kita..

01 October 2010

Sheila On 7 - Sebuah Kisah Klasik (Untuk Masa Depan)


Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua

Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
S'moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti...

Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian

sayang Zie.. :)


cepat sekali kau berubah sayang..
sekarang kau selalu berlari ketika aku ingin memelukmu..
kadang ingin berharap semoga kau tak berubah..
tetap sama seperti dulu menjadi gadis kecilku..

tiap kali aku pulang..
kau selalu memberikan kejutan-kejutan manis untukku..
dimulai dari kau tengkurap, kau bisa duduk, kau tumbuh gigi, kau merangkak, kau bisa berdiri, dan sekarang kau sudah bisa berjalan..
tak terbayang betapa aku sangat mencintaimu..
gadis kecilku yang tiba-tiba hadir memecah sedikit rasa antara aku dan dia..

sebentar lagi kau akan bisa berbicara..
tak sabar menunggu kau dengan lancarnya memanggilku dengan sebutan "tante"..

kau tahu sayang..
tiap aku jauh, aku selalu merindukan kebersamaan kita..
saat dimana kau tertidur dengan sangat indah di motor..
celotehanmu yang lucu..
dan ketika aku bisa membuatmu tertawa lepas..

tapi kadang aku pusing mendengar teriakanmu..
mendengar tangismu yang sangat melengking..
aku benar-benar tersiksa ketika hal itu terjadi..

jadi anak maniez ya gadis kecilku..
berhentilah menangis, karena kau terlihat sangat jelek saat air matamu turun..

waktu cepat sekali berlalu dan sekarang kau sudah berumur 1 tahun..
apa yang akan terjadi padamu nanti??
semoga Allah selalu menjaga hatimu, menjaga hari-harimu..

tante sayang zie..