16 December 2012

Secangkir Kopi dalam Senja

Duhai hati yang memuja dalam malam

Senja ini, aku kembali mengharapkanmu ada disini. Tersenyum dan menemaniku menyambut malam sambil menghabiskan secangkir kopi kental kesukaanmu. Aku melamunkanmu lagi senja ini, perlahan hadir dengan senyum yang biasa kau suguhkan untukku. Aku pun ikut tersenyum, dan tanpa sadar menggeserkan sedikit tubuhku untuk memberimu ruang disebelahku.

Suaramu terdengar begitu nyaman, seperti biasa. Aku terdiam, memperhatikan gerakan bibir dan ekspresi matamu yang menggoda. Lagi-lagi, dalam sederhana kau selalu bisa membuatku terpukau dengan mudahnya. Kau tertawa renyah, mengeluarkan suara-suara yang membuatku makin tertarik untuk terus mengamatimu. Hingga akhirnya, kau pun mendadak terdiam ketika kau merasa jenuh karena ku perhatikan secara serius. Aku tersenyum, dan kau langsung mencubit gemas pipiku.