Aku dan Sahabat TBI

“Kau ingat dengan lagu ini??’ Resya mendadak bertanya padaku. Kemudian dia memutarkan sebuah lagu manis miliknya Christian Bautista, I’m Already King. 

Aku tersenyum, dan Resya balas tersenyum kepadaku.

“Tak terasa sudah 1 tahun ya, waktu terasa sangat cepat berlalu.” Nita menimpali.

“Iya, dan mulai besok aku tidak akan bisa belajar bersama dengan kalian lagi. Aku akan sangat merindukan kalian, merindukan TBI ini.” Balasku sambil terus berusaha untuk tersenyum.

1 tahun yang lalu, dengan terpaksa aku harus menjadi bagian dari lembaga kursus bahasa Inggris TBI Kuningan. Mama yang memaksaku untuk kursus disini, berkutat dengan bahasa Inggris yang sama sekali tidak pernah kusuka. Ntahlah, otakku lebih mudah mencerna bahasa asing lainnya daripada bahasa Inggris. 

Hingga akhirnya aku bertemu dengan mereka, wanita-wanita unik yang sudah membuatku mencintai bahasa Inggris. Sejak awal aku masuk ke TBI Kuningan, sejak itu pula mereka sudah menjadi sahabatku. Resya sangat menguasai grammar, sedangkan Nita lebih suka conversation. Dan aku, aku adalah orang beruntung yang bisa bersahabat dengan mereka. Mereka adalah dewi fortuna bagiku, mereka juga tak pernah bosan untuk terus mengajariku hingga aku akhirnya bisa dan betah berada di lembaga kursus ini.

“Kok malah melamun sih De??” Nita menyenggol pelan pundakku.

“Ah nggak, aku cuma terbawa suasana aja. Senang bisa mengenal kalian. Tanpa kalian, aku nggak akan pernah bisa dan jago bahasa Inggris.” 

Reisya mendadak memelukku, dan kemudian Nita memegang tanganku pelan. Suara indah Christian Bautista pun menjadi penutup kebersamaan kami, aku dan sahabat TBIku.

I’ve already reached my desires, cause I’m with you... 

Word count: 218

"Disertakan pada lomba Blog Entry bertema Inspiring and Empowering through TBI,
kerja sama Blogfam dan http://www.tbi.co.id"

*91'91*