Satu Langkah Menuju Singapore

Aku kembali menatap brosur yang baru saja kudapatkan 5 menit yang lalu. Dan salahnya, mataku terlalu berharap lebih atas kata-kata yang kubaca di brosur tersebut.

“Kamu ikutan juga ke Singapore Ning?? Tanya Wita mengejutkanku.

“Ntahlah.” Jawabku lesu.

“Loh, kok nggak semangat gitu. Kenapa?? Bukankah ini program yang ditunggu tiap tahunnya??” Wita kembali melontarkan pertanyaan.

“Aku nggak punya uang, Wit. Dan aku juga nggak mungkin minta ke orang tuaku,”

Mendadak Wita tertawa mendengar jawabanku. “Apanya yang lucu??” Tanyaku heran.

“Makanya jangan cuma aktif di kelas doang, kamu tu harus aktif juga di luar kelas. Buktinya, program terbaru dari TBI aja kamu nggak tahu.” Jawab Wita menyindirku.

“Emang ada program baru apa??” tanyaku antusias.

“Gini, saat ini TBI Depok kan punya program baru, jalan-jalan ke luar negeri gratis. Tapi syaratnya nggak mudah, ada beberapa tahap penjurian hingga akhirnya bakal dipilih 5 orang yang beruntung. Makanya, buruan daftar biar kita bisa jalan-jalan bareng akhir tahun nanti.” 

Aku mendengar penjelasan Wita dengan seksama, dan kemudian semangatku untuk bisa jalan-jalan ke luar negeri pun menjadi menggebu. Aku meyakinkan diriku, bahwa aku pasti bisa menjadi salah satu dari 5 orang yang beruntung tersebut. Tak sadar, mendadak aku pun sudah membayangkan betapa bahagianya bisa menginjakkan kaki di negeri berlambang singa tersebut.

“Heh, kok malah senyum-senyum sendiri??” Wita menatapku heran.

“Nggak apa-apa. Mendadak semangatku untuk bisa jalan-jalan ke Singapore bangkit lagi Wit, karena ini akan menjadi perjalanan pertamaku ke luar negeri. Terimakasih ya infonya.” Jawabku sambil memeluk manja Wita.

Word count: 240

"Disertakan pada lomba Blog Entry bertema Inspiring and Empowering through TBI,
kerja sama Blogfam dan http://www.tbi.co.id" 

 

*91'91*